Jika ingin menanam modal di suatu perusahaan, investor akan cenderung memilih investasi di perusahaan yang membayar gaji tinggi pada karyawannya, ataukah memilih menginvestasikan uangnya di perusahaan yang memberi gaji rendah?
Ada
2 pendapat berbeda ketika saya tanyakan hal itu pada sekelompok orang. Pendapat
pertama, mereka akan menginvestasikan uangnya ke perusahaan yang memberi gaji
rendah pada karyawannya. Alasan
klasik, gaji adalah biaya. Semakin tinggi biaya berarti semakin besar
pengeluaran. Peningkatan pengeluaran yang tidak diimbangi dengan pemasukan atau
pendapatan perusahaan, berdampak pada turunnya laba perusahaan. Penurunan laba
selanjutnya akan berakibat pada kecilnya keuntungan (gain)
yang akan diterima investor dari perusahaan.
Namun demikian, kelompok lain memeiliki pendapat berbeda.
Gaji karyawan yang tinggi justru menunjukkan bahwa perusahaan tersebut
berkinerja tinggi. Suatu perusahaan tidak akan berani menggaji tinggi
karyawannya bila pendapatan mereka rendah. Dapat dipastikan pengelola
perusahaan tersebut telah memprediksi bahwa dalam jangka panjang penghasilan
perusahaan akan jauh lebih besar daripada pengeluarannya sehingga mereka berani
mengambil keputusan untuk memberikan gaji tinggi pada karyawannya. Apabila
pendapatan lebih besar daripada pengeluaran berarti keuntungan perusahaan akan
meningkat. Semakin besar keuntungan perusahaan berarti juga akan semakin besar keuntungan (gain)
yang akan diterima investor.
MOTIVASI
BERINVESTASI
Investasi berarti mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada
sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Salah satu cara berinvestasi yaitu dengan membeli asset financial seperti saham dan obligasi. Saham
merupakan unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sedangkan pemilik obligasi
adalah kreditur, bukan pemilik sebuah perusahaan. Saham ataukah obligasi yang
dibeli oleh seseorang, keduanya sama-sama memberikan harapan kepada pembelinya
untuk memperoleh keuntungan (gain) di
kemudian hari.
Menurut beberapa pakar bisnis, ada 3 alasan utama yang mendorong
seseorang melakukan investasi. Pertama, motivasinya adalah speculation, harapan untuk mendapatkan untung besar dari saham
dalam waktu singkat. Motivasi kedua adalah pertumbuhan jangka panjang nilai
saham. Investor yang memilih pertumbuhan sebagai tujuan utama, melakukan
investasi pada perusahaan yang tumbuh cepat. Motivasi yang lain lagi, karena
beberapa pemilik sekuritas menggunakan saham dan obligasi untuk menambah
pendapatan. Pendapatan yang diperoleh dari investasi sekuritas disebut imbalan
(return) atau hasil (yield) investor. Hasil dihitung dengan
membagi pendapatan dividen atau bunga dengan harga pasar. Para investor yang
terutama termotivasi oleh pendapatan memusatkan perhatian pada dividen dari
perusahaan yang mereka pertimbangkan untuk diinvestasikan. Oleh karena dividen
dibayar dari pendapatan perusahaan, investor memperhatikan catatan perusahaan
di masa lalu untuk membayar dividen, profitabilitasnya pada saat ini, dan
prospek pendapatannya di masa depan.
PERAN
GAJI
Gaji merupakan salah satu bentuk direct financial rewards yang diterima karyawan dari perusahaan
tempat mereka bekerja. Bagi pekerja, jelaslah bahwa gaji merupakan penghasilan
dan pendorong kegairahan mereka dalam bekerja. Selain itu, gaji juga
menggambarkan besar kecilnya sumbangan karyawan terhadap perusahaan.
Bagi pengusaha, gaji merupakan salah satu unsur biaya yang dimasukkan dalam pos biaya usaha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa “semakin
tinggi gaji akan berdampak pada semakin tingginya biaya perusahaan”
Selanjutnya, “semakin tinggi biaya perusahaan akan berdampak pada semakin
rendahnya profit yang diperoleh
perusahaan”. Benarkah demikian?
Bila ditelaah lebih dalam, statement seperti itu tidak selalu benar. Gaji tinggi berdampak
pada peningkatan semangat karyawan dalam bekerja, yang akan berlanjut pada
kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Karyawan yang puas pasti akan meningkat
loyalitasnya. Loyalitas karyawan akan berakibat pada efisiensi dan efektivitas
kerja. Apabila semua karyawan selalu bekerja secara efisien dan efektif maka
biaya usaha tidak akan meningkat, bahkan justru mengalami penurunan. Budaya
kerja semacam itu pasti akhirnya akan berdampak pada peningkatan penjualan.
Penurunan biaya yang diikuti dengan peningkatan penjualan akan berakibat pada
meningkatnya keuntungan perusahaan.
Dengan mengkaji kembali motivasi berinvestasi dan peran
gaji, baik bagi karyawan maupun perusahaan, selanjutnya kita dapat menentukan
dimana kita akan berinvestasi. Apakah akan berinvestasi di perusahaan yang
membayar gaji tinggi kepada karyawannya ataukah di perusahaan yang membayar
gaji lebih rendah? Keputusan di tangan kita masing-masing. Semoga
bermakna. ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar