Jumat, 29 Juni 2012

GAJI SEBAGAI SALAH SATU INDIKATOR INVESTASI


Jika ingin menanam modal di suatu perusahaan, investor akan cenderung memilih investasi di perusahaan yang membayar gaji tinggi pada karyawannya, ataukah memilih menginvestasikan uangnya di perusahaan yang memberi gaji  rendah?
Ada 2 pendapat berbeda ketika saya tanyakan hal itu pada sekelompok orang. Pendapat pertama, mereka akan menginvestasikan uangnya ke perusahaan yang memberi gaji rendah pada karyawannya. Alasan klasik, gaji adalah biaya. Semakin tinggi biaya berarti semakin besar pengeluaran. Peningkatan pengeluaran yang tidak diimbangi dengan pemasukan atau pendapatan perusahaan, berdampak pada turunnya laba perusahaan. Penurunan laba selanjutnya akan berakibat pada kecilnya keuntungan  (gain) yang akan diterima investor dari perusahaan.
Namun demikian, kelompok lain memeiliki pendapat berbeda. Gaji karyawan yang tinggi justru menunjukkan bahwa perusahaan tersebut berkinerja tinggi. Suatu perusahaan tidak akan berani menggaji tinggi karyawannya bila pendapatan mereka rendah. Dapat dipastikan pengelola perusahaan tersebut telah memprediksi bahwa dalam jangka panjang penghasilan perusahaan akan jauh lebih besar daripada pengeluarannya sehingga mereka berani mengambil keputusan untuk memberikan gaji tinggi pada karyawannya. Apabila pendapatan lebih besar daripada pengeluaran berarti keuntungan perusahaan akan meningkat. Semakin besar keuntungan perusahaan berarti juga akan semakin besar keuntungan  (gain) yang akan diterima investor.

MOTIVASI BERINVESTASI
Investasi berarti mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Salah satu cara berinvestasi yaitu dengan membeli asset financial seperti saham dan obligasi. Saham merupakan unit kepemilikan dalam sebuah perusahaan, sedangkan pemilik obligasi adalah kreditur, bukan pemilik sebuah perusahaan. Saham ataukah obligasi yang dibeli oleh seseorang, keduanya sama-sama memberikan harapan kepada pembelinya untuk memperoleh keuntungan (gain) di kemudian hari.
Menurut beberapa pakar bisnis, ada 3 alasan utama yang mendorong seseorang melakukan investasi. Pertama, motivasinya adalah speculation, harapan untuk mendapatkan untung besar dari saham dalam waktu singkat. Motivasi kedua adalah pertumbuhan jangka panjang nilai saham. Investor yang memilih pertumbuhan sebagai tujuan utama, melakukan investasi pada perusahaan yang tumbuh cepat. Motivasi yang lain lagi, karena beberapa pemilik sekuritas menggunakan saham dan obligasi untuk menambah pendapatan. Pendapatan yang diperoleh dari investasi sekuritas disebut imbalan (return) atau hasil (yield) investor. Hasil dihitung dengan membagi pendapatan dividen atau bunga dengan harga pasar. Para investor yang terutama termotivasi oleh pendapatan memusatkan perhatian pada dividen dari perusahaan yang mereka pertimbangkan untuk diinvestasikan. Oleh karena dividen dibayar dari pendapatan perusahaan, investor memperhatikan catatan perusahaan di masa lalu untuk membayar dividen, profitabilitasnya pada saat ini, dan prospek pendapatannya di masa depan.

PERAN GAJI
Gaji merupakan salah satu bentuk direct financial rewards yang diterima karyawan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Bagi pekerja, jelaslah bahwa gaji merupakan penghasilan dan pendorong kegairahan mereka dalam bekerja. Selain itu, gaji juga menggambarkan besar kecilnya sumbangan karyawan terhadap perusahaan.
Bagi pengusaha, gaji merupakan salah satu unsur  biaya yang dimasukkan dalam pos biaya usaha.  Dengan demikian dapat dikatakan bahwa “semakin tinggi gaji akan berdampak pada semakin tingginya biaya perusahaan” Selanjutnya, “semakin tinggi biaya perusahaan akan berdampak pada semakin rendahnya profit yang diperoleh perusahaan”. Benarkah demikian?
Bila ditelaah lebih dalam, statement seperti itu tidak selalu benar. Gaji tinggi berdampak pada peningkatan semangat karyawan dalam bekerja, yang akan berlanjut pada kepuasan karyawan terhadap perusahaan. Karyawan yang puas pasti akan meningkat loyalitasnya. Loyalitas karyawan akan berakibat pada efisiensi dan efektivitas kerja. Apabila semua karyawan selalu bekerja secara efisien dan efektif maka biaya usaha tidak akan meningkat, bahkan justru mengalami penurunan. Budaya kerja semacam itu pasti akhirnya akan berdampak pada peningkatan penjualan. Penurunan biaya yang diikuti dengan peningkatan penjualan akan berakibat pada meningkatnya keuntungan perusahaan.
Dengan mengkaji kembali motivasi berinvestasi dan peran gaji, baik bagi karyawan maupun perusahaan, selanjutnya kita dapat menentukan dimana kita akan berinvestasi. Apakah akan berinvestasi di perusahaan yang membayar gaji tinggi kepada karyawannya ataukah di perusahaan yang membayar gaji lebih rendah? Keputusan di tangan kita masing-masing. Semoga bermakna. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar