Setiap
usaha pasti berharap adanya peningkatan laba, khususnya untuk perusahaan yang profit-oriented. Meningkat tidaknya laba usaha kita tergantung pada
besarnya pendapatan yang mampu kita raih dan biaya yang kita keluarkan. Apabila
kita bicara tentang pendapatan, pasti berhubungan dengan strategi untuk
memperoleh pendapatan sebesar-besarnya. Sedangkan bila kita bicara tentang
biaya, pasti terpikir sebuah strategi untuk menekan biaya sebesar-besarnya.
MAKSIMISASI
PENDAPATAN
Pada dasarnya, pendapatan diperhitungkan dari banyaknya
produk yang mampu kita jual dikalikan dengan harga jual produk tersebut. Harga
jual produk sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi dan ketatnya
persaingan di industri bersangkutan, selain juga dipengaruhi oleh margin yang kita inginkan. Dengan
demikian, kita tidak dapat berbuat banyak terhadap harga jual produk. Dalam
arti bahwa bila kita memasang ‘harga tinggi’ untuk produk kita justru akan
menguntungkan pesaing kita.
Oleh karena kita
tidak dapat seenaknya sendiri dalam penentuan harga jual, maka satu-satunya
harapan kita untuk meningkatkan pendapatan perusahaan adalah dengan menjual
produk sebanyak-banyaknya. Marketer berperan penting dalam hal ini, sesuai dengan
tugas utamanya yaitu mencari konsumen baru dan mempertahankan pelanggan yang
sudah ada. Mencari konsumen baru membutuhkan biaya yang lebih besar
dibandingkan dengan mempertahankan pelanggan yang sudah dimiliki. Selain lebih
mahal, mempengaruhi seseorang untuk membeli produk kita bukanlah hal yang mudah,
apalagi bila sebelumnya mereka telah terbiasa mengkonsumsi produk dari
perusahaan pesaing kita. Dengan demikian, harapan terbesar kita untuk
meningkatkan penjualan adalah dari pelanggan yang sudah pernah membeli produk
kita. Permasalahannya, apa yang dapat kita harapkan dari mereka dan bagaimana
cara mempengaruhi mereka supaya tetap menjadi pelanggan kita?
PELANGGAN
LOYAL
Konsumen yang terus-menerus membeli produk kita merupakan
pelanggan yang loyal. Pelanggan loyal sangatlah besar artinya bagi perusahaan.
Selain terjadi retention buying oleh pelanggan itu sendiri, mereka juga akan
melakukan word of mouth secara
otomatis terhadap orang-orang terdekatnya untuk mengikuti mereka memakai produk
kita.
Pelanggan yang loyal akan selalu membeli produk kita, bahkan
seringkali tanpa mempertimbangkan lagi berapa harga yang harus mereka bayar
untuk mendapatkan produk kita. Tidak hanya pembelian untuk produk-produk yang
telah biasa mereka konsumsi saja, melainkan mereka juga akan mudah kita
pengaruhi untuk membeli produk-produk kita yang lain. Pelanggan yang loyal
adalah pelanggan yang telah merasa mendapatkan kepuasan dari perusahaan kita. Mereka akan melakukan testimoni positif tentang produk
dan perusahaan kita, tanpa kita minta. Word
of mouth yang merupakan promosi paling efisien dan efektif telah
berlangsung dengan sendirinya. Biaya promosi akan dapat kita tekan, dengan
memiliki pelanggan yang loyal. Dengan demikian, peningkatan penjualan tidak
hanya berasal dari pelanggan perusahaan tersebut, tetapi juga dari
konsumen-konsumen baru yang dibawa oleh pelanggan kita. Harapan kita, konsumen
baru yang dibawa oleh pelanggan loyal kita tadi, juga akan melakukan word of mouth atas kepuasannya terhadap
produk dan layanan perusahaan kita, dan begitu seterusnya sehingga penjualan
perusahaan meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan biaya.
KEPUASAN
PELANGGAN
Kepuasan pelanggan dapat dilihat dari harapan dan
kenyataan yang mereka terima. Apabila kenyataan yang mereka terima lebih rendah
value-nya daripada harapannya, tidak
mungkin mereka akan datang untuk membeli produk kita lagi. Kepuasan akan
terjadi bila kenyataan sama dengan harapan. Lebih hebat lagi bila kita bisa
menyajikan rasa ‘sangat puas’ pada pelanggan kita, dengan memberikan kenyataan
yang jauh lebih tinggi value-nya
daripada apa yang mereka harapkan dari perusahaan
kita.
Ada beberapa implikasi kepuasan terhadap perilaku purna
pembelian, diantaranya loyalty, switch, dan paymore,. Seperti telah dijelaskan di atas, pelanggan yang punya
rasa ‘sangat puas’ dari membeli produk kita pasti akan menjadi pelanggan loyal. Pelanggan yang loyal
akan meningkatkan penjualan perusahaan dan bahkan akan membantu perusahaan
mengurangi biaya promosi. Selain itu, pelanggan yang sangat puas pasti juga
bersedia ‘membayar lebih’ (paymore) untuk
memperoleh produk kita. Sebaliknya, konsumen yang tidak puas, akan dengan mudah
switch atau pindah mengkonsumsi
produk dari pesaing kita.
PELAYANAN
PRIMA
Pelayanan Prima adalah pelayanan terbaik yang diberikan
sesuai standar mutu yang memuaskan dan sesuai atau melebihi harapan pelanggan.
Seorang pakar service excellence mengemukakan
pendekatan 3A untuk menerapkan pelayanan yang prima, yaitu Attitude (sikap), Attention (perhatian), dan Action (tindakan).
Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan dengan
menggunakan pendekatan Attitude (sikap), meliputi tiga hal
pokok, yaitu penampilan yang sopan dan serasi, berpikiran positif, sehat dan
logis; dan sikap menghargai. Pelayanan terbaik yang diberikan kepada pelanggan
berdasarkan pendekatan Attention
(perhatian), juga mencakup tiga
hal pokok, yaitu mendengarkan dan memahami secara sungguh-sungguh kebutuhan
pelanggan; mengamati dan menghargai perilaku para pelanggan; dan mencurahkan
perhatian penuh kepada pelanggan.
Pendekatan Action
(tindakan) lebih memperhatikan
pada 5 hal pokok, yaitu mencatat setiap
pesanan pelanggan, mencatat kebutuhan pelanggan, menegaskan kembali kebutuhan
pelanggan, mewujudkan kebutuhan
pelanggan, dan menyatakan terima kasih dengan harapan mereka semakin puas
dengan apa yang kita lakukan.
Ketiga pendekatan itulah yang minimal harus kita lakukan
untuk mewujudkan pelayanan yang prima kepada pelanggan kita. Dengan kualitas
produk yang mampu bersaing dengan produsen lain, ditambah dengan pelayanan yang
melebihi harapan pelanggan, maka pelanggan akan ’semakin cinta’ dengan kita.
Dengan demikian, mereka akan terus dan terus membeli, serta akan menarik orang
lain untuk ikut membeli produk perusahaan kita. Biaya promosi akan dapat ditekan,
penjualan akan terus meningkat, sehingga profitabilitas
perusahaan akan semakin tinggi. Semoga bermakna!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar