Pemilukada DKI telah usai. Pelantikan
layaknya pesta rakyat digelar pada Senin, 15 Oktober 2012, menandai resminya
pemimpin baru mereka. Seiring dengan itu, pastilah masyarakat menghendaki
terjadinya perubahan yang lebih membawa peningkatan kesejahteraan bagi
warganya. Masyarakat dari berbagai lapisan dan profesi menaruh banyak harapan. Pemimpin
baru, harapan baru!
Untuk memenuhi harapan-harapan baru
warganya, seorang pemimpin mesti dituntut untuk melakukan perubahan. Pemimpin
yang telah terbukti keberhasilannya dalam melakukan perubahan kearah yang lebih
baik adalah pemimpin yang sangat diidamkan oleh bawahannya. Dengan demikian
setiap pemimpin harus siap menjadi ‘agen
perubahan’, karena dialah yang memiliki authority,
kekuasaan, dan kewenangan untuk mengubah sesuatu. Investor sebagai salah satu bagian dari
masyarakat juga memiliki harapan-harapan baru terhadap kepemimpinan yang baru.
Para investor yang telah atau akan menginvestasikan modalnya, berharap bahwa
keputusan-keputusan dari pemimpin baru di daerah tersebut akan lebih membawa
kemudahan mereka dalam berinvestasi di berbagai bidang. Untuk itulah, perlu
kiranya kita memahami kembali peran pemimpin dan harapan investor terhadap
kepemimpinan tersebut.
PEMIMPIN
PERUBAHAN
Keberhasilan sebuah organisasi
(termasuk wilayah/daerah) sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya, baik dari sisi
perilaku kepemimpinan ataupun peran yang dijalankan oleh pemimpin tersebut
dalam pencapaian tujuan organisasi. Seorang pakar kepemimpinan mengemukakan
bahwa pemimpin dalam organisasi non-profit memiliki beberapa peran. Pertama, pemimpin sebagai pemberi
visi dan strategi, maksudnya pemimpin adalah seorang yang bertanggungjawab
untuk menggerakkan organisasi kearah yang benar. Pemimpin menetapkan,
menyebarkan, dan mengembangkan visi dengan jelas serta menunjukkan cara-cara
baru di masa yang akan datang. Kedua, pemimpin sebagai politisi dan juru
bicara, artinya pemimpin berperan sebagai penasehat, juru bicara, dan sebagai
negosiator dengan jalan membangun hubungan dengan pihak-pihak berkepentingan.
Ketiga, pemimpin sebagai pelatih (coach),
maksudnya didalam diri pemimpin telah tertanam sifat membangun teamwork dan membina orang-orang dalam team tersebut. Selain itu, pemimpin juga
berperan membangun kepercayaan dan pemberi semangat serta inspirasi bagi
anggotanya. Keempat, pemimpin sebagai agen perubahan. Ia mempunyai pengaruh
besar dalam pengambilan keputusan untuk suatu perubahan, memperkenalkan
program-program baru, menciptakan strategi kerja sama dengan masyarakat.
Keberanian dalam melakukan restruktur organisasi dan inovasi merupakan
ketrampilan tersendiri yang harus ia lakukan.
Sebagai agen perubahan, seorang pemimpin
hendaknya melakukan 4 (empat) tahapan agar perubahan yang dilakukan berakhir
pada kesuksesan. Pertama, keinginan untuk berubah (desire of change). Setiap individu harus merasakan adanya kebutuhan
untuk melakukan perubahan, yang berupa kekurangan atau ketidakpuasan terhadap apa
yang telah terjadi selama ini, serta adanya keinginan untuk melakukan
peningkatan. Kedua, pencairan (unfreezing).
Dalam tahapan ini, seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi dengan
menggunakan pendekatan tertentu sehingga setiap individu siap untuk berubah.
Ketiga, mengubah (changing), yang
meliputi pemberian perubahan pada setiap individu melalui pembelajaran baru
pada sikap mereka. Dalam hal ini, individu diberi informasi baru, model
perilaku baru, dan cara baru dalam memandang sesuatu sehingga mereka belajar
dengan sikap baru. Tahap terakhir adalah memantapkan (refreezing) perubahan baru untuk membuat jadi permanen.
Berdasarkan uraian peran pemimpin dan
tahapan keberhasilan perubahan tersebut, jelaslah bahwa harapan-harapan baru
dari masyarakat tidaklah mungkin dapat terwujud tanpa dukungan dari masyarakat
itu sendiri.
HARAPAN
INVESTOR
Setiap investor pasti ingin mendapatkan
nilai tambah atau keuntungan dari dana yang mereka investasikan dalam suatu
bisnis tertentu. Keuntungan tersebut akan mereka peroleh bila bisnisnya
berhasil. Keberhasilan sebuah bisnis sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik
lingkungan internal maupun eksternal. Salah satu unsur dalam lingkungan
eksternal yang mempengaruhi keberhasilan sebuah bisnis adalah lingkungan hukum,
yaitu lingkungan yang dibentuk berdasarkan hubungan antara pihak pemerintah dan
para pebisnis.
Pihak pemerintah menetapkan berbagai
perundangan, peraturan, maupun kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan
bisnis. Hal ini dilakukan karena kegiatan bisnis memang memerlukan landasan
hukum agar memperoleh perlindungan hukum. Jaminan perlindungan hukum diwujudkan
dalam bentuk ‘kepastian hukum’. Pebisnis yang taat hukum harus memperoleh
jaminan pemenuhan hak-hak hukumnya, sedangkan pebisnis yang melanggar hukum
harus dijatuhi sanksi hukum. Terdapat berbagai macam hukum yang berhubungan
dengan kegiatan bisnis, yaitu: hukum dagang/bisnis, hukum keperdataan, hukum
administrasi, hukum pajak, dan hukum pidana. Dengan berbagai macam jenis hukum
tersebut, para pebisnis akan mengetahui hak dan kewajiban dalam menjalankan
bisnisnya.
Bagi para pebisnis, apapun peraturan
yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang terpenting adalah menguntungkan bagi
bisnisnya. Berbagai harapan pebisnis diantaranya adalah iklim usaha yang kondusif,
kondisi ekonomi yang baik, kemudahan atau kelonggaran perijinan, kemudahan
dalam pengembangan usaha, dan perlakuan yang adil. Investor lokal berharap
pemerintah lebih percaya kepada mereka dibandingkan kepercayaan yang diberikan
kepada investor dari luar daerah. Investor nasional berharap pemerintah lebih
percaya kepada mereka dibandingkan kepercayaan yang diberikan kepada investor
asing.
Tidak salah kiranya bila para investor
juga menaruh harapan baru pada pemimpin baru. Karena dengan authority, kekuasaan, dan kewenangan
yang dimiliki, seorang pemimpin dapat melakukan sesuatu untuk memenuhi
harapan-harapan baru investor. Namun di pihak lain, para investor juga harus
menyadari bahwa pemenuhan harapan tersebut tidak murni di tangan pemimpin,
tetapi juga perlu dukungan dan kesadaran mereka untuk selalu melakukan
perubahan kearah yang lebih baik. Sehebat apapun seorang pemimpin, tidak akan
dapat melakukan kepemimpinannya dengan baik bila tidak mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak yang dipimpinnya. Semoga bermakna.
(dipublikasikan di HARIAN JOGJA, Minggu 21 Oktober 2012)