Rabu, 24 Oktober 2012

PEMIMPIN BARU vs INVESTOR



Pemilukada DKI telah usai. Pelantikan layaknya pesta rakyat digelar pada Senin, 15 Oktober 2012, menandai resminya pemimpin baru mereka. Seiring dengan itu, pastilah masyarakat menghendaki terjadinya perubahan yang lebih membawa peningkatan kesejahteraan bagi warganya. Masyarakat dari berbagai lapisan dan profesi menaruh banyak harapan. Pemimpin baru, harapan baru!
Untuk memenuhi harapan-harapan baru warganya, seorang pemimpin mesti dituntut untuk melakukan perubahan. Pemimpin yang telah terbukti keberhasilannya dalam melakukan perubahan kearah yang lebih baik adalah pemimpin yang sangat diidamkan oleh bawahannya. Dengan demikian setiap pemimpin harus siap menjadi ‘agen perubahan’, karena dialah yang memiliki authority, kekuasaan, dan kewenangan untuk mengubah sesuatu.  Investor sebagai salah satu bagian dari masyarakat juga memiliki harapan-harapan baru terhadap kepemimpinan yang baru. Para investor yang telah atau akan menginvestasikan modalnya, berharap bahwa keputusan-keputusan dari pemimpin baru di daerah tersebut akan lebih membawa kemudahan mereka dalam berinvestasi di berbagai bidang. Untuk itulah, perlu kiranya kita memahami kembali peran pemimpin dan harapan investor terhadap kepemimpinan tersebut.

PEMIMPIN PERUBAHAN
Keberhasilan sebuah organisasi (termasuk wilayah/daerah) sangat dipengaruhi oleh pemimpinnya, baik dari sisi perilaku kepemimpinan ataupun peran yang dijalankan oleh pemimpin tersebut dalam pencapaian tujuan organisasi. Seorang pakar kepemimpinan mengemukakan bahwa pemimpin dalam organisasi non-profit memiliki beberapa peran. Pertama, pemimpin sebagai pemberi visi dan strategi, maksudnya pemimpin adalah seorang yang bertanggungjawab untuk menggerakkan organisasi kearah yang benar. Pemimpin menetapkan, menyebarkan, dan mengembangkan visi dengan jelas serta menunjukkan cara-cara baru di masa yang akan datang. Kedua, pemimpin sebagai politisi dan juru bicara, artinya pemimpin berperan sebagai penasehat, juru bicara, dan sebagai negosiator dengan jalan membangun hubungan dengan pihak-pihak berkepentingan. Ketiga, pemimpin sebagai pelatih (coach), maksudnya didalam diri pemimpin telah tertanam sifat membangun teamwork dan membina orang-orang dalam team tersebut. Selain itu, pemimpin juga berperan membangun kepercayaan dan pemberi semangat serta inspirasi bagi anggotanya. Keempat, pemimpin sebagai agen perubahan. Ia mempunyai pengaruh besar dalam pengambilan keputusan untuk suatu perubahan, memperkenalkan program-program baru, menciptakan strategi kerja sama dengan masyarakat. Keberanian dalam melakukan restruktur organisasi dan inovasi merupakan ketrampilan tersendiri yang harus ia lakukan.

Sebagai agen perubahan, seorang pemimpin hendaknya melakukan 4 (empat) tahapan agar perubahan yang dilakukan berakhir pada kesuksesan. Pertama, keinginan untuk berubah (desire of change). Setiap individu harus merasakan adanya kebutuhan untuk melakukan perubahan, yang berupa kekurangan atau ketidakpuasan terhadap apa yang telah terjadi selama ini, serta adanya keinginan untuk melakukan peningkatan. Kedua, pencairan (unfreezing). Dalam tahapan ini, seorang pemimpin harus mampu memberikan motivasi dengan menggunakan pendekatan tertentu sehingga setiap individu siap untuk berubah. Ketiga, mengubah (changing), yang meliputi pemberian perubahan pada setiap individu melalui pembelajaran baru pada sikap mereka. Dalam hal ini, individu diberi informasi baru, model perilaku baru, dan cara baru dalam memandang sesuatu sehingga mereka belajar dengan sikap baru. Tahap terakhir adalah memantapkan (refreezing) perubahan baru untuk membuat jadi permanen.
Berdasarkan uraian peran pemimpin dan tahapan keberhasilan perubahan tersebut, jelaslah bahwa harapan-harapan baru dari masyarakat tidaklah mungkin dapat terwujud tanpa dukungan dari masyarakat itu sendiri.

HARAPAN INVESTOR
Setiap investor pasti ingin mendapatkan nilai tambah atau keuntungan dari dana yang mereka investasikan dalam suatu bisnis tertentu. Keuntungan tersebut akan mereka peroleh bila bisnisnya berhasil. Keberhasilan sebuah bisnis sangat dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal. Salah satu unsur dalam lingkungan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan sebuah bisnis adalah lingkungan hukum, yaitu lingkungan yang dibentuk berdasarkan hubungan antara pihak pemerintah dan para pebisnis.
Pihak pemerintah menetapkan berbagai perundangan, peraturan, maupun kebijakan yang berhubungan dengan pelaksanaan bisnis. Hal ini dilakukan karena kegiatan bisnis memang memerlukan landasan hukum agar memperoleh perlindungan hukum. Jaminan perlindungan hukum diwujudkan dalam bentuk ‘kepastian hukum’. Pebisnis yang taat hukum harus memperoleh jaminan pemenuhan hak-hak hukumnya, sedangkan pebisnis yang melanggar hukum harus dijatuhi sanksi hukum. Terdapat berbagai macam hukum yang berhubungan dengan kegiatan bisnis, yaitu: hukum dagang/bisnis, hukum keperdataan, hukum administrasi, hukum pajak, dan hukum pidana. Dengan berbagai macam jenis hukum tersebut, para pebisnis akan mengetahui hak dan kewajiban dalam menjalankan bisnisnya.
Bagi para pebisnis, apapun peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang terpenting adalah menguntungkan bagi bisnisnya. Berbagai harapan pebisnis diantaranya adalah iklim usaha yang kondusif, kondisi ekonomi yang baik, kemudahan atau kelonggaran perijinan, kemudahan dalam pengembangan usaha, dan perlakuan yang adil. Investor lokal berharap pemerintah lebih percaya kepada mereka dibandingkan kepercayaan yang diberikan kepada investor dari luar daerah. Investor nasional berharap pemerintah lebih percaya kepada mereka dibandingkan kepercayaan yang diberikan kepada investor asing.
Tidak salah kiranya bila para investor juga menaruh harapan baru pada pemimpin baru. Karena dengan authority, kekuasaan, dan kewenangan yang dimiliki, seorang pemimpin dapat melakukan sesuatu untuk memenuhi harapan-harapan baru investor. Namun di pihak lain, para investor juga harus menyadari bahwa pemenuhan harapan tersebut tidak murni di tangan pemimpin, tetapi juga perlu dukungan dan kesadaran mereka untuk selalu melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Sehebat apapun seorang pemimpin, tidak akan dapat melakukan kepemimpinannya dengan baik bila tidak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak yang dipimpinnya. Semoga bermakna.


 (dipublikasikan di HARIAN JOGJA, Minggu 21 Oktober 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar